Jumat, 23 Oktober 2009

Nerve Test Bandung - Jakarta

A little story about my experience when bersepedah from bandung to jakarta.
On 2 February 2008 date from early morning hours and 9 my friend (dom-dom) to start the journey
Go Jakarta, during the trip we both religions do not always pray nothing happens and hope
In order for the weather does not rain. After 3-hour long journey to the CIRANJANG-cianjur we rested and prayed at the same time zhur, after a few moments to rest and move on.
Swing leg slowly drove the body and legs were tired ass too hot. We both always excited to get to Jakarta, in the evening hours we arrived at 10 Bogor and spend the night with friends to rest on. In the morning we hurry up and swung his legs when he got in Jakarta in the afternoon. This is a short story in my experience

Kamis, 22 Oktober 2009

Surat Pernyataan

October, 22nd 2009

CEO of Samsung Ltd.
Complain about service

Samsung Ltd.

Jl. Sisingamangaraja no. 2

Jakarta 14560

Dear CEO of Samsung Ltd.:
This letter is to complain about service I recently received from a Samsung Ltd. customer service representative named Mr. Johannes.
I called Samsung Ltd Customer service on October 20th 2009 to find out how to deal with a problem I’ve had with Samsung cell phone series. After I had been on hold for several minutes, Mr. Johannes came on the line. I had to explain my problem to him several times because he did not seem to be listening and therefore asked me the same questions repeatedly. Mr. Johannes put me on hold for several minutes, and then returned to say he could not help me. Needless to say, I was quite frustrated.
I expected a much higher level of service from your company, and I am quite disappointed. Because I do not want to spend any more time on this problem, I am returning Samsung cell phone series immediately, and I expect a full refund. I will be informing my friends and family about this experience.
Sincerely,


Anggit Tiantoro

Selasa, 20 Oktober 2009

Nenek yang sehat umur 50 thn keliling indonesia naik vespa

Seorang nenek 4 orang cucu mewujudkan rasa kecintaan pada negeri ini dengan cara
yang tak kalah heboh. Mengandalkan sebuah skuter Vespa keluaran tahun 70-an,
Mimin Weliana melakukan perjalanan mengunjungi seluruh pelosok Indonesia saat
usianya 50 tahun pada 2004 lalu. Mantan pembalap wanita nasional tahun 70-an ini,
mengendarai Vespanya melintasi daerah-daerah di pulau Jawa, Sumatera hingga
Papua. Biker wanita ini ingin membuktikan bahwa masih ada Kartini yang juga mampu
melakukan hal yang umumnya hanya dilakukan kaum pria. Mulai dari bergabung
dengan klub motor, mengutak-atik motor hingga touring motor jarak jauh.

Bahkan saat wilayah Aceh masih bergolak, Mimin nekat melakukan perjalanan dengan
Vespanya mengunjungi daerah konflik itu membawa misi perdamaian.
Sebuah kenekatan yang sempat membuatnya hampir menemui petaka. Saat akan
istirahat karena mesin mogok dan kelelahan, Mimin memutuskan untuk pergi ke salah
satu pos polisi terdekat. “Justru disitulah ketololan saya, karena menghampiri pos
dengan helm masih menutupi kepala saat gelap, saya hampir saja ditembak oleh
aparat yang sedang berjaga di situ. Saya teriak, jangan tembak pak, saya wanita.
Untunglah mereka tidak langsung menembak, justru mereka tahu saya dari TV yang
menyiarkan perjalanan saya” kekeh Mimin mengenang saat itu.

Sukses mengelilingi Indonesia, pada 2005 Mimin meningkatkan daerah jelajahnya
dengan Vespa ke sejumlah negara ASEAN. Malaysia, Singapura dan Thailand berhasil
dikunjunginya dengan skuter kesayangannya selama beberapa minggu.
Kini Mimin masih memiliki obsesi untuk membawa Vespanya menyeberang benua,
untuk membuat rekor dan mengabadikan nama Indonesia di Saudi Arabia tujuan
kunjungan ibadah agama.